About Me
Oke boss.... Diberdayakan oleh Blogger.
Pengikut
Blog Archive
-
▼
2012
(15)
-
▼
Maret
(14)
- (1) SEJARAH KERAJAAN MEDANG
- (2) SEJARAH KERAJAAN KEDIRI (1054-1221)
- (3) SEJARAH KERAJAAN KUTAI
- (4) SEJARAH KERAJAAN DEMAK
- (5) SEJARAH KERAJAAN KAHURIPAN
- (6) SEJARAH KERAJAAN MATARAM KUNO (1752-1045)
- (7) SEJARAH KERAJAAN MAJAPAHIT
- (8) SEJARAH KERAJAAN SINGASARI (1222-1293)
- (9) SEJARAH KERAJAAN SRIWIJAYA (700-1300)
- (10) SEJARAH KERAJAAN TARUMANEGARA (358-723)
- (11) SEJARAH KERAJAAN BANTEN
- (12) SEJARAH KERAJAAN KALINGGA
- (13) SEJARAH KERAJAAN PAJAJARAN
- (14) SEJARAH KERAJAAN PAJANG
-
▼
Maret
(14)
Bookmarks
Sabtu, 31 Maret 2012
(14) SEJARAH KERAJAAN PAJANG
07.24 |
Diposting oleh
Hendra Blog... |
Edit Entri
Pajang merupakan daerah pengging bekas kerajaan Majapahit. Jaka Tingkir adalah anak dari Kebo Kenanga atau Ki Ageng Pengging. Ki Ageng Pengging adalah bupati di Pengging. Setelah Demak terjadi perang saudara dan Jaka Tingkir lah yang menjadi peredam konflik sebagai pihak ke-3.
Setelah kematian Prawoto dan Kalinyamat. Jaka Tingkir menyuruh Ki Ageng Panjawi, Ki Ageng Pemanahan, Ngabei Loring Pasar, dan Juru Martani untuk menyerang Arya Penangsang. Dengan kemenangan tersebut lalu berpindahlah kekuasaan Demak ke Pajang yang dipimpin oleh Jaka Tingkir atau Adiwijaya. Kemudian Ki Ageng Panjawi mendapat kekuasaan di Jepara. Sedangkan Ki Ageng Pemanahan mendapat tanah Mataram yang kelak menjadi penguasa setelah runtuhnya Pajang. Kerajaan Pajang yang dipimpin oleh Adiwijaya berjalan lancar awalnya.
Tapi keadaan berubah setelah Ki Ageng Pemanahan yang diberi kekuasaan di tanah Mataram meninggal pada tahun 1575 dan kekuasaan ditanah Mataram digantikan oleh anaknya yaitu Sutawijaya atau Ngabei Loring Pasar. Sultan Pajang telah memberi hak otonomi kepada Mataram. Tetapi dengan syarat tiap tahun harus sobo ke Pajang dengan membawa upeti.
Pembangunan benteng dilakukan di Mataram oleh perintah dari Sutawijaya. Dengan sibuk mendirikan benteng, ia lupa sobo ke Pajang. Sutawijaya memang segan untuk tunduk pada Pajang, tapi dia masih takut pada Adiwijaya. Ki Juru Martani membujuk agar Sutawijaya mau sobo ke Pajang. Tapi Sutawijaya tidak memperdulikannya, bahkan Sutawijaya memerintahkan rakyat Mataram untuk mencegat orang-orang Kedu dan Bagelan yang membawa upeti untuk Pajang. Malah Sutawijaya yang menerima upeti dan mengajak mereka berpesta.
Mendengar hal tersebut, Adiwijaya merasa marah dan beliau mengirimkan Ki Wilamarta dan Wuragil untuk memanggil Sutawijaya dengan pesan agar Sutawijaya berhenti makan minum dan mencukur rambutnya. Tapi dengan bengalnya Sutawijaya menjawab “katakana pada sultan Pajang bahwa aku masih doyan makan dan minum, tentang perintah cukur, katakana bahwa rambut itu tumbuh sendiri. Tentang sobo, katakana bahwa saya akan datang menghadap!”. Adiwijaya merasa sangat marah pada sikap Sutawijaya, tapi hal ini tidak membuat Adiwijaya berniat langsung menggempur Mataram. Lalu dipihak lain Raden Pabelan, putra bupati Mayang ketahuan mesum dengan putri sekar kedaton. Lalu mendapat hukuman mati dan dibuang ke Semarang. Mendengar hal tersebut Sutawijaya tidak terima bahwa iparnya akan dihukum mati.
Lalu Sutawijaya mwngirimkan pasukan untuk mencegat dan membawa pulang Raden Pabelan. Adiwijaya murka terhadap tindakan Sutawijaya, perang harus dilakukan, Mataram akan digempur oleh Pajang tahun 1582. Tetapi pasukan Pajang yang dipimpin Adiwijaya terhenti di Prambanan karena Adiwijaya sakit. Pasukan diperintahkan pulang ke Pajang, tetapi di buntuti oleh Sutawijaya dan pasukannya. Akhirnya mereka semua dihancurkan.
Selepas Adiwijaya sakit, lalu sultan Adiwijaya meninggal. Dan kembali terjadi keributan tahta, pangeran Benowo yang merupakan putra Adiwijaya mungkin bisa menjadi sultan, tapi dia hanyalah putra dari selir atas perkawinannya dengan putri Trenggana, Adiwijaya memiliki seorang putri yang dinikahi oleh adipati Demak.
Atas usulan dari Sunan Kudus, adipati Demak mendapat tahta atas Demak. Sedangkan Benowo menjadi adipati Jipang. Benowo merasa diperlakukan tidak adil, dia meminta bantuan kepada Sutawijaya untuk menyerang adipati Demak sehingga kekuasaan Pajang ada pada tangannya. Sutawijaya mengiyakan dengan perjanjian antara mereka berdua yaitu semua hak dari Benowo akan diberikan kepada Sutawijaya.
Akhirnya adipati Demak dapat diringkus dan dipulangkan ke Demak. Mulai saat itu Pajang mengalami kekosongan kekuasaan, Sutawijaya yang berhak atas Pajang tidak mau menetap di Pajang karena dia juga sudah memiliki keraton sendiri di Mataram.
Akhirnya Pajang ditinggalkan dan tidak diurusi lagi, Benowo menjadi bawahan dari Sutawijaya. Dan Sutawijaya menjadi sultan di Mataram. Mataram merdeka dan menjadi kasultanan yang berdaulat pada tahun 1586 dengan sultannya yaitu Sutawijaya dengan gelar Senopti Ing alaga Saidin Panatagama atau kadang disebut Panembahan Senopati. Berakhirlah Pajang dan dimulainya pemerintahan Mataram Islam.
Reviewer: ivan sujatmoko - ItemReviewed: Kerajaan Pajang Rating: 4.5
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Resources
Entri Populer
-
Tahun 1404 – 1501 Caka (1484 – 1578 Masehi) = 97 tahun Candra (94 tahun Surya) Jumlah Prabu 6 orang Pajajaran adalah nama kerajaan yang l...
-
Mengenai keberadaan kerajaan Kalingga sampai saat ini menjadi sebuah perdebatan yang tidak ada akhirnya. Sebagian orang meyakini bahwa...
-
Kerajaan Mataram Kuno (abad ke-8) adalah kerajaan Hindu di Jawa (Jawa Tengah dan Jawa Timur). Berdasarkan catatan yang terdapat pada p...
-
Banyak orang menduga bahwa awal masuknya agama Buddha ke Indonesia adalah pada kedatangan Aji Saka ke tanah Jawa pada awal abad kesatu. Du...
-
Medang adalah kerajaan di Jawa Timur, pada tahun 929-1006 Masehi. Kerajaan ini merupakan kelanjutan Dinasti Sanjaya (Kerajaan Mataram ...
1 komentar:
Best Slots Sites Online in Canada | Canada Casino Guide
Casino reviews in 2021. Find the best casino sites in 한게임 포커 apk Canada that offer casino real money 배당사이트 slots 벳썸 도메인 games, blackjack, 야동 사이트 순위 roulette, video poker, and more.
Posting Komentar