About Me

Foto Saya
Hendra Blog...
Lihat profil lengkapku
Oke boss.... Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Bookmarks

Jumat, 30 Maret 2012

(1) SEJARAH KERAJAAN MEDANG

Medang adalah kerajaan di Jawa Timur, pada tahun 929-1006 Masehi. Kerajaan ini merupakan kelanjutan Dinasti Sanjaya (Kerajaan Mataram Kuno), yang memindahkan pusat kerajaannya dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Mpu Sindok adalah pendiri kerajaan ini, sekaligus pendiri Dinasti Isyana, yang menurunkan raja-raja Medang.
Latar belakang
Diduga akibat letusan Gunung Merapi, Raja Mataram Kuno Mpu Sindok pada tahun 929 memindahkan pusat kerajaan Mataram dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Menurut catatan sejarah, tempat baru tersebut adalah Watugaluh, yang terletak di tepi Sungai Brantas, sekarang kira-kira adalah wilayah Kabupaten Jombang (Jawa Timur). Kerajaan baru ini tidak lagi disebut Mataram, namun Medang, Namun beberapa literatur masih menyebut Mataram.
Raja-Raja Medang
Berikut adalah nama-nama raja yang berkuasa di Medang:
 Mpu Sindok (929-947)
 Sri Isyana Tunggawijaya (947-9xx)
 Sri Makutawangsawardhana (9xx-985)
 Dharmawangsa (985-1006)
Peristiwa Sejarah
Raja Makutawangsawardhana dikenal dengan julukan Matahari Dinasti Isyana. Puterinya, Mahendradatta, menikah dengan Udayana, raja Kerajaan Bali (Dinasti Warmadewa), yang kemudian memiliki putera bernama Airlangga. Selama beberapa periode, Bali mendapat pengaruh kuat atas Jawa.
Raja terakhir Medang adalah Dharmawangsa (985-1006). Dharmawangsa dikenal sebagai patron penerjemahan Kitab Mahabharata ke dalam Bahasa Jawa Kuno. Pada masa ini pula, Carita Parahyangan ditulis dalam Bahasa Sunda, yang menceritakan kerajaan Sunda dan Galuh. Dharmawangsa mengadakan sejumlah penaklukan, termasuk Bali dan mendirikan koloni di Kalimantan Barat. Tahun 990, Dharmawangsa mengadakan serangan ke Sriwijaya dan mencoba merebut Palembang, namun gagal.
Runtuhnya Medang
Pada tahun 1006, Sriwijaya melakukan pembalasan, yakni menyerang dan menghancurkan istana Watugaluh. Dharmawangsa terbunuh, dan beberapa pemberontakan mengikutinya dalam beberapa tahun ke depan. Airlangga, putera Mahendradatta yang masih berusia 16 tahun, berhasil melarikan diri dan kelak akan menjadi raja pertama Kerajaan Kahuripan, suksesor Mataram Kuno dan Medang.
Mpu Sindok
Mpu Sindok, adalah raja terakhir dari Dinasti Sanjaya, yang berkuasa di Kerajaan Mataram Kuno pada tahun 928-929. Diduga karena letusan Gunung Merapi, pada tahun 929 Mpu Sindok memindahkan pusat kerajaan Mataram dari Jawa Tengah ke Jawa Timur.
Ibukota baru tersebut adalah Watugaluh, di tepi Sungai Brantas, sekarang kira-kira adalah wilayah Kabupaten Jombang (Jawa Timur). Kerajaan baru ini tidak lagi disebut Mataram, melainkan disebut Medang (meski beberapa literatur masih menyebut Mataram). Mpu Sindok juga merupakan pendiri Dinasti Isyana, sehingga kerajaan baru tersebut kadang juga disebut Isyana.
Mpu Sindok memiliki dua istri, salah satunya bernama Sri Parameswari Dyah Kbi, yang mungkin adalah puteri Dyah Wawa, raja terakhir Mataram di Jawa Tengah. Jadi, Mpu Sindok menjadi suksesor Kerajaan Mataram karena pernikahannya. Sebuah prasasti yang kini disimpan di Museum Calcutta (India), menyebutkan silsilah Mpu Sindok hingga Airlangga.
Mpu Sindok meninggal pada tahun 947, dan digantikan oleh putrinya, Sri Isyana Tunggawijaya.

0 komentar:

Share On Facebook

  • Share
  • [i]

Resources

Entri Populer